Halo semua, hari ini kita akan belajar tentang virus dan bagaimana makhluk superkecil ini bisa berdampak pada kehidupan kita sehari-hari. Mungkin sebagian dari kalian sudah familiar dengan kata “virus” dan langsung teringat penyakit seperti flu, cacar, atau bahkan infeksi yang lebih serius. Namun, tahukah kalian bahwa virus tidak selalu menimbulkan hal buruk? Justru, ada banyak peran virus yang bisa membantu manusia, hewan, dan tumbuhan. Mari kita pelajari bersama-sama secara lebih lengkap.
Pada bagian pertama, kita akan membahas tentang cara virus membantu kita melalui pembuatan vaksin. Kalian tentu ingat vaksin polio, vaksin campak, atau vaksin cacar yang biasanya diberikan ketika kita masih kecil. Vaksin-vaksin tersebut sebenarnya dibuat dengan cara memanfaatkan virus yang telah dilemahkan atau bahkan dimatikan. Tujuannya adalah agar ketika virus lemah itu dimasukkan ke dalam tubuh (melalui suntikan), sistem pertahanan tubuh kita (sistem imun) bisa belajar mengenali bentuk virus tersebut tanpa benar-benar terancam. Sistem imun kemudian akan membentuk antibodi khusus. Nah, ketika ada virus beneran yang mencoba menyerang tubuh, sistem imun sudah siap sedia dengan antibodi yang akan melawannya. Ibaratnya, tubuh kita sudah “latihan duluan” sehingga tidak mudah kalah oleh serangan virus.
Pernahkah kalian membayangkan bagaimana penyakit kanker yang sulit diobati bisa ditangani dengan bantuan virus? Itulah yang disebut dengan viroterapi. Intinya, para ilmuwan menemukan bahwa beberapa jenis virus tertentu memiliki kemampuan istimewa untuk membunuh sel-sel tubuh yang tidak normal, seperti sel kanker. Virus tersebut disebut punya “sel killing effect.” Jadi, virus dimodifikasi sedemikian rupa agar lebih spesifik menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker. Hasilnya, penyakit kanker dapat dikendalikan dengan lebih baik, bahkan berpotensi disembuhkan bila diterapkan dengan tepat. Sangat menakjubkan, bukan?
Yang satu ini mungkin terdengar lebih rumit, tetapi jangan khawatir. Mari kita jabarkan secara perlahan. Para ilmuwan memanfaatkan virus dalam upaya menghasilkan antitoksin atau zat-zat tertentu yang dibutuhkan tubuh manusia, misalnya insulin. Caranya adalah dengan menggabungkan DNA virus dengan gen manusia. Tahapan ini bertujuan “mengantar” gen manusia ke dalam sel-sel bakteri atau mikroba lainnya. Setelah gen manusia itu “menumpang” pada DNA bakteri (dibantu virus), si bakteri akan mampu memproduksi zat yang sebelumnya hanya bisa dibuat oleh tubuh manusia. Salah satu contoh nyatanya adalah produksi insulin, yaitu hormon penting untuk mengatur kadar gula darah, terutama bermanfaat bagi para penderita diabetes. Melalui teknik ini, kita bisa memanen insulin dalam jumlah besar dengan biaya produksi lebih murah.
Ternyata, virus juga berjasa di bidang pertanian. Ada sekelompok virus yang disebut baculovirus yang dapat menginfeksi serangga hama. Ketika baculovirus ini dimasukkan ke dalam tanaman atau diaplikasikan di lingkungan tumbuhan, serangga yang memakannya akan tertular virus tersebut. Akibatnya, serangga hama akan berhenti merusak tanaman karena pertumbuhannya terganggu hingga akhirnya populasinya bisa dikendalikan. Dengan demikian, kita bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia yang terkadang kurang ramah bagi lingkungan.
Di dunia penelitian, virus sudah lama menjadi “objek” favorit para ilmuwan karena sifatnya yang sederhana sekaligus unik. Para peneliti mempelajari virus untuk memahami proses-proses penting dalam biologi, seperti bagaimana DNA bereplikasi, bagaimana proses pembentukan RNA (transkripsi), dan bagaimana protein terbentuk di dalam sel. Hal ini membantu kita mengembangkan ilmu pengetahuan di berbagai bidang, termasuk kedokteran, farmasi, sampai bioteknologi. Nanti, jika kalian tertarik mendalami biologi molekular, kalian akan banyak bertemu dengan penelitian yang memanfaatkan virus sebagai model penelitian.
Setelah kita memahami manfaat atau peranan positif virus, sekarang mari kita lihat bagaimana virus dapat merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan. Ingat, meskipun virus bisa membantu, bukan berarti kita boleh lengah karena di sisi lain, virus juga berpotensi menyebabkan banyak penyakit.
Beberapa contoh penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus adalah influenza (menyerang saluran pernapasan), gondok penghuni (mengakibatkan pembengkakan kelenjar parotis), folio (atau lebih dikenal sebagai polio, menyerang saraf dan bisa memicu kelumpuhan), campak (menimbulkan ruam kemerahan di kulit), cacar (membuat kulit bergelembung berisi cairan), rabies (menyerang sistem saraf pusat), dan Ibola yang dapat menyebabkan pendarahan pada organ tubuh seperti usus, paru-paru, hingga kerusakan ginjal. Semua penyakit ini menunjukkan betapa hebatnya virus dalam menembus sistem pertahanan tubuh manusia sehingga kita perlu waspada dan selalu menjaga kebersihan serta daya tahan tubuh.
Untuk hewan ternak dan peliharaan, virus juga bisa menjadi momok yang menakutkan. Contohnya, penyakit tetelo (atau New Castle Disease / next ldcs) yang kerap menyerang itik dan ayam, hingga membuat hewan tersebut lumpuh bahkan mati. Kemudian ada food and mouth disease (FMD) yang menyerang kuku dan mulut sapi, kambing, domba, dan kerbau, sehingga hewan-hewan itu mengalami luka-luka dan sulit makan. Rabies pada anjing, kucing, maupun monyet juga disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf hewan. Jika hewan yang terinfeksi menggigit manusia, virus rabies bisa menular pada manusia, sehingga penting sekali bagi kita untuk memastikan hewan peliharaan telah divaksinasi.
Tak hanya manusia dan hewan, tumbuhan pun dapat diserang oleh virus. Misalnya, penyakit tungro pada tanaman padi yang membuat padi menjadi kerdil dan tidak tumbuh dengan optimal. Ada pula mosaik pada daun tembakau (tobacco mosaic virus) yang memunculkan bercak-bercak atau motif belang pada daun. Lalu ada citrus Vein Phloem Degeneration yang menyerang tanaman jeruk, merusak jaringan floem, sehingga tanaman jeruk menjadi terganggu pertumbuhannya. Akibatnya, produksi buah dan hasil panen menurun.
Begitulah, penjelasan kita hari ini mengenai virus dan perannya dalam kehidupan. Dari contoh-contoh di atas, kita melihat bahwa virus tidak selalu jahat, karena ternyata ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari virus. Namun, kita juga tidak boleh menyepelekan sisi negatifnya karena dampaknya bisa sangat merugikan, baik bagi kesehatan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Mari kita tetap menjaga kesehatan, lingkungan, dan memanfaatkan berbagai pengetahuan tentang virus ini dengan bijak.